BPOM menjadi salah satu garansi bahwa produk aman digunakan. Apabila Anda perhatikan, beberapa produk skincare di pasaran ada yang tidak mencantumkan BPOM. Apakah produk tersebut masih aman digunakan, mengingat belum ada uji klinis dari BPOM.
Kenapa Krim Dokter Tidak Ada BPOM?
Skincare dokter atau skincare dermatologis ini, mengandung bahan-bahan yang mungkin tidak diperjual belikan dengan bebas. Meskipun demikian, skincare dermatologis ini tidak memerlukan izin dari BPOM. Berbeda dengan skincare OTC (over the counter) yang harus mendapatkan izin BPOM.
Skincare atau krim dokter ini, dibuat berdasarkan kondisi kulit seseorang. Dalam penggunaannya harus rutin berkonsultasi agar dokter dapat memantau perkembangannya. Misalnya saja krim mengandung AHA diatas 10%, maka penggunaannya harus berdasarkan persetujuan dan pengawasan dokter.
Beberapa produk di pasaran, ada juga yang menyebutkan bahwa produk tersebut adalah cream wajah racikan dokter yang sudah terdaftar di BPOM. Namun tetap harus dilihat apakah produk tersebut memang telah terdaftar BPOM atau produk dengan izin edar palsu.
Bagaimana Ciri Krim Dokter yang Aman?
1. Kandungan Bahan yang Aman
Ciri utama krim yang aman digunakan adalah dilihat dari komposisi dan kandungannya. Pada kemasan produk, pasti tercantum bahan-bahan yang terkandung didalamnya. Contoh kandungan bahan yang baik antara lain vitamin C, kolagen, vitamin E, dan juga niacinamide.Sedangkan untuk kandungan bahan yang perlu diwaspadai, adalah hydroquinone, parabe, dan juga merkuri. Apabila krim mengandung bahan tersebut, maka lebih baik dikonsultasikan terlebih dahulu dengan dokter spesialis.
2. Warna Krim Tidak Mencolok
Ketika memilih krim dokter, lihatlah warna krim dalam kemasan. Skincare yang aman dan baik memiliki warna yang lembut dan tidak mencolok. Apabila mendapati krim dengan warna yang terlihat lebih cerah atau mencolok, mungkin perlu diwaspadai karena mengandung pewarna berbahaya.Selain melihat warna krim yang terang atau mencolok, juga dapat terlihat dari permukaan krim. Skincare yang tidak aman, pada bagian permukaannya akan terlihat mengkilap seperti pada mutiara. Krim ini tidak aman bagi kesehatan kulit.
3. Aroma Tidak Menyengat
Ciri krim racikan yang aman selanjutnya adalah memiliki aroma yang tidak menyengat. Skincare yang aman pada umumnya memiliki aroma yang lembut. Sedangkan pada krim yang tidak aman, akan tercium sangat menyengat ketika dibuka.4. Tidak Menimbulkan Reaksi Berbahaya
Penggunaan krim wajah yang aman tentunya tidak menimbulkan reaksi yang berbahaya bagi kulit. Hal ini karena kandungan bahan yang digunakan telah tertakar dengan baik dan tidak memiliki efek samping yang berbahaya.5. Nama Dokter Tidak Disembunyikan
Produk racikan dokter, tentu harus menyertakan nama dan gelar dokter pembuatnya. Pada beberapa produk juga dicantumkan alamat atau tempat produksinya. Hal ini untuk membedakan mana krim dokter yang aman dan yang tidak aman.6. Memiliki Tempat Produksi
Ciri lain dari krim racikan dokter yang aman adalah dikeluarkan oleh klinik kecantikan resmi dan berizin. Produk yang disarankan akan disesuaikan dengan kebutuhan kulit. Untuk itulah perlu berkonsultasi terlebih dahulu kepada dokter yang berpraktek.Perbedaan Skincare Dermatologis dengan Skincare OTC
1. Cream Racikan
Cream racikan ini dibuat oleh dokter kulit atau dokter yang memiliki kompetensi dalam kesehatan kulit dan kecantikan. Pembuatannya secara spesifik dibutuhkan oleh satu orang pasien saja. Ciri khas dari krim racikan dokter ini adalah sebagai berikut.- Tidak perlu terdaftar di BPOM karena ingredient-nya berbeda untuk masing-masing orang.
- Mengandung bahan-bahan yang tidak diperjual belikan secara bebas.
- Penggunaannya dibawah pengawasan dokter.
2. Cream BPOM
Dinamakan cream BPOM karena memang harus memiliki izin edar dari BPOM. Kenapa harus ada izinnya? Sebab cream ini mengandung bahan-bahan yang dijual bebas dan untuk memastikan bahan tersebut tidak berbahaya bagi tubuh.Secara umum BPOM memiliki regulasi terkait dengan komposisi bahan untuk produk skincare. Contohnya adalah pemakaian ingredient yang dibatasi prosentasenya dalam sebuah produk dan bahan-bahan yang boleh dan tidak boleh digunakan.
Memilih produk skincare memang harus disesuaikan dengan kondisi kulit. Tidak semua produk cocok digunakan oleh semua jenis kulit. Meskipun banyak yang bertanya kenapa krim dokter tidak ada BPOM, namun racikan dan penggunaannya dibawah pengawasan dokter sehingga dipastikan aman.