Jika Anda tertarik menggunakan kedua gaya dekorasi tersebut, saat ini sudah banyak sekali toko perabot atau furniture yang menyediakannya. Nah, meski gaya dekorasi minimalis dan scandinavian sering sekali dipadukan, dikolaborasikan, tapi tetap saja kedua jenis gaya desain tersebut memiliki perbedaan dan ciri khas masing-masing. Jika Anda penasaran, berikut ini ulasan singkat mengenai perbedaan antara kedua gaya tersebut.
Perbedaan Scandinavian dan Minimalis
Seperti yang sudah dibahas di awa, gaya dekorasi minimalis dan Scandinavian memiliki perbedaan yang cukup signifikan, di mana pada mulanya, istilah minimalis digunakan pertama kali untuk menggambarkan sebuah karya seorang seniman visual asal Amerika Serikat, pada tahun 1960. Seniman-seniman tersebut di antaranya yaitu Anne Truit, dan ada juga Robert Morris.
Saat ini, gaya desain minimalis lebih mengacu kepada penggunaan perabot maupun furniture dengan bentuk yang geometris, dan digunakan di dalam ruangan yang terbuka. Nah, gaya desain minimalis juga pada umumnya lebih banyak menggunakan warna hitam dan putih ke dalam perabot-perabotnya, sekaligus menekankan sistem multi fungsi ke dalam setiap perabot atau furnitur nya.
Perbedaan Scandinavian dan minimalis yang selanjutnya adalah: gaya desain Scandinavian lebih mengarah kepada penggunaan bahan-bahan yang alami, seperti menggunakan kayu sebagai bahan untuk perabot atau furniture yang dihasilkan nantinya. Selain itu, gaya desain Scandinavian juga lebih cenderung menggunakan warna-warna yang netral, seperti warna nude, putih, dan warna-warna netral lainnya.
Ciri khas lain yang dimiliki oleh gaya desain Scandinavian adalah bentuk hasil perabot dan furniture yang terkesan minimalis, sehingga akan sangat cocok bagi Anda yang menyukai gaya perabot minimalis dan memiliki kesan cantik. Karenanya, gaya dekorasi yang satu ini sangat cocok digunakan di ruangan terbuka, yang mana juga mendapatkan pancaran sinar matahari secara lembut dan tipis-tipis.
Perbedaan Scandinavian dan minimalis yang selanjutnya adalah jika gaya desain minimalis berasal dari daerah Amerika Serikat, dan gaya desain Scandinavian ini sendiri berasal dari wilayah Swedia, Denmark, Islandia, Norwegia, dan juga Finlandia.Meski keduanya terkesan sama karena menggunakan gaya minimalis di setiap perabotnya, tapi tetap saja keduanya memiliki perbedaan dan ciri khas yang melekat pada masing-masing gaya dekorasi tersebut.
Jika keduanya sama-sama memiliki kesan minimalis, Anda bisa memilih salah satu dari kedua gaya dekorasi tersebut melalui bahan yang digunakan. Jika minimalis gaya desain menggunakan perpaduan antara plastic hingga besi sebagai bahan perabot atau furnitur nya, maka Scandinavian lebih cenderung menggunakan bahan yang bersifat organic, seperti halnya karpet anyaman dan juga kursi kayu, atau bahan organik lainnya.
Nah, perlu Anda ketahui juga jika perbedaan Scandinavian dan minimalis terletak pada penekanan suatu hal pada furniture yang dihasilkan. Untuk desain minimalis sendiri lebih menekankan pada kesan sederhana yang akan dihasilkan, dan juga menekankan kepada fungsi yang dimiliki oleh furniture atau perabot yang dihasilkan. Walau demikian, gaya dekorasi minimalis tidak memiliki kesan kaku dan terus berkembang sesuai dengan tuntutan zaman.
Untuk desain minimalis sendiri lebih menekankan pada tekstur barang yang dihasilkan, selain itu juga lebih cenderung menggunakan warna monokromatik atau hitam putih. Sedangkan jika desain Scandinavian, lebih cenderung menggunakan warna-warna pucat seperti krem atau nude, yang nantinya tidak akan kalah dalam memberikan kesan minimalis kepada perabot yang Anda miliki.
Anda bisa memilih salah satu dari kedua gaya dekorasi furniture tersebut, bisa menimbang dari sisi perbedaan bahan yang digunakan, penekanan fungsi, dan juga kesan yang akan diberikan kepada perabot di rumah Anda nantinya. Jika Anda berkenan, Anda bisa memadukan antara kedua desain tersebut di rumah Anda, sehingga rumah Anda akan memiliki kesan yang lebih cantic dan begitu minimalis.
Perbedaan Scandinavian dan minimalis memang tidak banyak, tapi tanpa Anda sadari, kedua gaya dekorasi tersebut memiliki ciri khas masing-masing. Anda bisa memilih salah satu dari kedua gaya dekorasi tersebut atau bahkan memadukan keduanya.