Apalagi, zaman sekarang jumlah kendaraan terus meningkat dan angka kecelakaan lalu lintas tercatat sebagai faktor kematian terbesar ketiga di Indonesia, setelah jantung koroner dan TBC. Dengan memiliki asuransi mobil syariah, Anda bisa mendapatkan proteksi dari berbagai risiko seperti rusaknya mobil akibat kecelakaan, tergores, terdampak bencana alam, hingga menjadi korban tindak kriminal pencurian atau perampokan.
Perbedaan Asuransi Syariah dan Konvensional
Pada dasarnya, asuransi syariah dan konvensional memiliki pola yang sama terkait dengan layanan, harga premi, dan rekanan bengkelnya. Jenis asuransinya pun sama, yakni All Risk atau Total Loss Only (TLO).
Yang menjadi perbedaan mendasar adalah, perusahaan asuransi mobil konvensional menerapkan prinsip transaksi jual beli, di mana pihak asuransi dan nasabah sama-sama mendapatkan keuntungan. Sedangkan pada perusahaan asuransi mobil syariah, diterapkan sistem ta'awun atau tolong-menolong, di mana dana nasabah atau dana tabarru’ ini akan dipakai juga sebagai dana ganti rugi nasabah yang mengalami kecelakaan atau kerusakan pada mobilnya.
Sebagai imbalannya, pihak perusahaan asuransi syariah akan mendapatkan ujrah atau upah jasa karena telah mengelola dana tabarru’ tersebut. Selain itu, prinsip pembagian hasil atau keuntungan juga diterapkan di perusahaan asuransi syariah. Sehingga, nasabah memiliki hak untuk mendapatkan keuntungan, baik berupa potongan premi ataupun langsung dalam bentuk tunai. Hal ini tergantung pada kesepakatan pihak asuransi masing-masing.
Karena tunduk dengan syariat Islam, semua tahapan pengelolaan dana pada perusahaan asuransi syariah terbebas dari segala unsur yang bersifat haram, seperti judi, riba, maupun investasi dana di perusahaan minuman beralkohol.
Tips Memilih Asuransi Mobil Syariah
Memilih perusahaan asuransi mobil memang tidak boleh gegabah, termasuk yang menerapkan prinsip syariah. Ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan agar Anda tidak mengalami kerugian di kemudian hari.1. Mendaftar ke perusahaan resmi
Tidak seperti perusahaan asuransi konvensional yang hanya diawasi oleh pihak internal, perusahaan asuransi syariah harus diawasi oleh instansi resmi Dewan Pengawas Syariah (DPS). Dengan memastikan hal tersebut, Anda pun bisa tahu bahwa perusahaan tersebut bisa dipercaya dan benar-benar menjalankan prinsip sesuai syariat Islam.2. Perhatikan pengelolaan dana tabarru’
Perusahaan asuransi mobil syariah harus transparan dalam pengelolaan dananya. Sebagai nasabah, Anda bisa mengamati rekam jejak perusahaan dengan rasio likuiditas, dana jaminan, dan data risk based capital. Anda juga punya hak untuk mengetahui jumlah penempatan dan penyaluran dana tabarru’, serta memastikan sudah sesuai dengan prinsip tolong-menolong atau sharing risk.3. Mengetahui hak Anda sebagai nasabah
Dalam prinsip ta'awun atau tolong-menolong, perusahaan asuransi syariah akan menerapkan sistem bagi hasil. Anda harus tahu berapa dan berupa apa keuntungan yang bisa Anda dapatkan. Beberapa perusahaan bisa memberikan keuntungan ini berupa potongan premi, sedangkan yang lain ada yang memberikan langsung berupa uang tunai.4. Memilih perusahaan dengan reputasi yang baik
Sebelum Anda membuat keputusan untuk berinvestasi ke perusahaan asuransi syariah untuk mobil, pastikan perusahaan tersebut memiliki reputasi yang baik. Caranya, Anda bisa membanding-bandingkan antar perusahaannya melalui website mereka. Dari sana, Anda bisa menilai apakah perusahaan tersebut profesional dan bisa memberikan layanan terbaik.Pengajuan Klaim Asuransi
Untuk bisa mengajukan klaim, baik perusahaan konvensional maupun syariah memiliki tahapan yang sama. Pertama, Anda harus menghubungi pihak perusahaan, maksimal 72 jam setelah kejadian kecelakaan atau kerusakan yang terjadi pada mobil Anda, lalu Anda tinggal menyebutkan nomor polis asuransi, nama pemilik polis, merk kendaraan, nomor polisi kendaraan, dan kronologi kejadian serta kerugian yang dialami.Setelah itu, Anda akan diminta untuk mengisi formulir dan melengkapi dokumen, seperti foto copy KTP, foto copy polis asuransi, fotocopy SIM, dan foto copy STNK. Setelah semua lengkap, Anda bisa pergi ke bengkel rekanan untuk diperbaiki.
Demikian tadi adalah penjelasan lebih dalam mengenai asuransi mobil syariah dan bagaimana cara memilih perusahaan yang tepat. Semoga artikel ini bermanfaat untuk Anda.