Pria kelahiran Perancis ini punya banyak hal yang tidak kita ketahui selain segudang prestasinya. Ada banyak fakta menarik mengenai sang pembalap tampan Fabio Quartararo. Kepribadian yang sebenarnya kurang diketahui banyak orang. Mungkin kalian bertanya-tanya, bagaimana sifat asli Fabio? Kami akan memberi kamu informasi yang tepat.
Riders MotoGP yang satu ini punya darah campuran negara Italia, lho. Selain itu, ia juga merupakan seseorang yang mudah beradaptasi dengan gaya permainannya. Dilansir dari pernyataan Davide Tardozzi. Pembalap muda yang satu ini dengan cepat menguasai motor Yamaha M1. Hal ini ia raih hanya dalam kurun waktu yang kurang dari satu tahun. Ini adalah bukti bahwa ia adalah seseorang yang mudah atau cepat beradaptasi. Bahkan, Fabio punya hasil yang sungguh baik dalam perhelatan MotoGP tahun 2019. Ia sudah mendapatkan posisi peringkat keenam dalam klasemen sementara MotoGP 2019.
Podium podium yang ia sudah naiki antara lain di Austria, Belanda, Thailand, Jepang dan San Marino bahkan Catalunya. Itu merupakan pencapaian yang hebat. Ia juga merupakan seorang anak yang pintar, ia selalu mencari batasannya dan meskipun terhalang oleh usianya yang masih muda dan penuh kelabilan, ia selalu mampu mengendalikan bakat bakat yang ia punya, mempunyai potensi yang jauh lebih besar dari apa yang kita kira dan lihat.
Riders MotoGP seperti bocah ajaib yang satu ini juga mempunyai kepribadian yang supel, lho. Ia adalah seseorang yang sangat ceria. Bahkan, saat dia tersenyum, kamu merasa ingin tersenyum. Selain itu, Fabio juga seseorang yang sportif, ia selalu tersenyum. Bahkan, ketika menerima kekalahannya dalam balapan ia tetap tersenyum. El diablo yang satu ini selalu ramah menyapa semua orang. Maka, karena itu juga ia punya penggemar yang membludak.
Ia belajar balap motor dari umur empat tahun, di saat yang lain masih sibuk merengek meminta mainan. Fabio sudah ikut dalam ajang balap lokal yang berisi anak anak yang seumuran dengannya juga. Meskipun begitu, Fabio sendiri jarang memenangkan sebuah putaran balapan, sehingga banyak yang mengolok-olok dirinya. Tapi, siapa yang sangka, kepantang menyerah dirinya ini membawanya menuju kemenangan dan nama yang harum sekarang. Mendiamkan semua mulut yang dulu menghina dirinya.
Sebagai seorang riders MotoGP yang masih muda, ia baru mengaspal atau merasakan panasnya sirkuit sebanyak empat kali saja. Semua mengenai karakter dari masing-masing sirkuit ia pelajari melalui playstation. Memang, kalau sudah niat apapun jadi. Kamu juga harus tau, meskipun laju balapnya sekencang para senior lainnya. Dia cukup mampu mengendalikan motornya, sehingga, jarang sekali ia jatuh atau mengenai aspal sirkuit.
Selain itu, ia juga jago dalam hal rebut merebut pole. Saat bermain di Eropa, dengan cepat ia mampu mendapatkan pole milik Jerez, Spanyol. Namun, setelah dua lap menyalip Morbidelli, motor nya mengalami kesalahan atau masalah sehingga mengharuskan ia kembali ke pit dan gagal mendapatkan garis finish. Hal ini cukup membuat dia kecewa dan ditenangkan oleh kru. Setelah itu riders motogp yang satu ini tidak pernah gagal dalam merebut pole dan garis finish.